Minggu, 02 Oktober 2016

Ringkasan Materi IPS SMK Kelas X

 

KEHIDUPAN SOSIAL

  1. A.    Interaksi Sebagai Proses Sosial
  2. 1.     Pengertian Interaksi Sosial
Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara segi kehidupan yang satu mempengaruhi segi kehidupan ekonomi berpengaruh kepada segi kehidupan lainnya.
Adanya berbagai aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi aktivitas manusia lainnya itulah yang disebut interaksi sosial. Dengan demikian dapat diketahui bentuk utama dari proses sosial yaitu interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan faktor yang megakibatkan terjadinya aktivitas sosial.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu manusia dengan individu lainnya, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dan individu. Hubungan interaksi tersebut diatur oleh nilai-nilai dan norma-norma hidu bermasyarakat.

  1. 2.     Jenis-Jenis Interaksi Sosial
Kontak dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial bisa juga terjadi meskipun antara dua manusia yang bertemu tidak saling menegur atau berbicara. Syarat terjadinya interaksi sosial atau proses sosial yaitu adanya kontak dan komunikasi.
Jenis-jenis interaksi sosial ada tiga macam yaitu :
1)     Interaksi sosial antar individu
Yaitu interaksi sosial yang terjadi antara orang per orang atau individu dengan individu lainnya
2)     Interaksi sosial antara individu dengan kelompok
Yaitu interaksi sosial yang terjadi antara individu dengan kelompoknya.
3)     Interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok
Yaitu interaksi sosial yang terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lain.

Interaksi sosial terjadi apabila adanya kontak dan komunikasi dalam bentuk aktivitas sosial. Ciri-ciri dari interaksi sosial tersebut yaitu: pelakunya lebih dari satu orang, adanya kontak dan komunikasi, adanya dimensi waktu dan adanya tujuan.

  1. B.    Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
  2. 1.     Pengertian Proses Sosialisasi
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan yang berguna. Kehidupan bersama itu dapat dilihat dari berbagai segi.
Keseluruhan kebiasaan yang dimiliki manusia di bidang ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, politik, dan sebagainya harus dipelajari oleh setiap anggota baru masyarakat melalui suatu proses yang dinamakan sosialisasi.
Menurut Bedger, sosialisasi sebagai proses melalui bagaimana seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.




  1. 2.     Agen / Media Sosialisasi
1)     Keluarga
Merupakan lingkungan utama yang pertama kali dikenal oleh anak. Agen sosialisasi di lingkungan keluarga meliputi; orangtua, saudara kandung, dsb. Arti pentingnya agen sosialisasi terletak pada pentingnya kemampuan yang harus diajarkan kepada anak.
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang mengajarkan cara kita berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
2)     Teman Bermain
Anak mulai bergaul dengan lingkungan selain keluarganya. Pada lingkungan ini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru, dia melakukan interaksi sosial sederajat, anak memasuki game stage yaitu mempelajari aturan yang mengatur peran orang lain yang kedudukannya sederajat. Dalam kelompok ini, anak mulai belajar nilai-nilai keadilan.
3)     Lingkungan Sekolah
Dilingkungan sekolah atau pendidikan formal seorang anak mulai mempelajari hal-hla baru yang belum dipelajari dalam lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan penguasaan peran-peran baru yang akan digunakan di kemudian hari, pada saat anak tidak tergantung pada orang tua lagi. Di lingkungan sekolah, seseorang belajar bahasa (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis), belajar matematika, ilmu pengetahuan sosial dan pelajaran lain-lain. Di lingkungan sekolah, para siswa belajar kemandirian, prestasi, umum dan khusus.
4)     Media Massa
Yaitu media cetak maupun elektronik merupakan bentuk komunikasi yang dikategorikan sebagai agen sosialisasi. Pesan-pesan yang disampaikan media masa tersebut akan mempengaruhi perilaku seseorang.

  1. 3.     Tujuan dan Indikator Keberhasilan Proses Sosialisasi
  2. a.     Tujuan Sosialisasi
Yaitu sebagai proses pengenalan diri sendiri dan orang lain dengan perannya masing-masing.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan sosialisasi adalah:
1)     Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial di mana seseorang bertempat tinggal.
2)     Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial masyarakat
3)     Untuk mengenal lingkungan alam sekitar
4)     Untuk mengenal sistem nilai-nilai norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.
5)     Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial budaya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
  1. b.    Indikator keberhasilan proses sosialisasi
Keberhasilan seseorang individu dalam proses sosialisasi dapat dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi sebagai berikut:
1)     Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya.
2)     Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial masyarakat.
3)     Adanya peningkatan status dan peranan seseorang dalam usaha peningkatan kasir.

  1. 4.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Proses Sosialisasi
1)     Faktor dari dalam individumeliputi:
  1. Biologis yang meliputi bentuk tubuh, golongan darah, wajah dan alat indera,
  2. Tingkat kecerdasan atau Intelegensi Question (IQ),
  3. Tingkat emosional atau Emotional Question (EQ),
  4. Potensi, bakat, serta keterampilan.
2)     Faktor dari luar individu yaitu:
Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat setempat, lingkungan bermain/pergaulan, lingkungan pendidikan, dan lingkungan pekerjaan.

  1. 5.     Pembentukan Kepribadian
  2. a.     Faktor-faktor pembentuk kepribadian
“kepribadian” adalah sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memiliki identitas khusus sebagai individu. Ciri khas tersebut berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Dengan demikian kepribadian dapat diartikan sebagai keseluruhan cara seorang individu berinteraksi dan beraksi dengan orang lain yang meliputi sikap, perilaku, kebiasaan dan sifat khas yang dimiliki oleh individu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang adalah :
1)     Faktor keturunan
Diantaranya yaitu ukuran fisik, jenis kelamin, bentuk wajah atau temperamen, dan secara biologis berpengaruh terhadap perilaku, pengendalian diri, dorongan, sikap dan minat.
2)     Faktor lingkungan alam
Perbedaan iklim dan sumber dari alam menyebablan manusia harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan alam. Upaya penyesuaian diri ini akan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang.
3)     Lingkup budaya
Proses pembentuk kepribadian dipengaruhi juga adanya kebudayaan setempat. Misalnya: adat istiadat, budaya daerah, agama, atau kepercayaan yang dianut masyarakat dan keluarganya.
4)     Situasi
Situasi mempengaruhi efek dari keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Meskipun pada umumnya kepribadian itu stabil dan konsisten, justru dapat berubah dalma situasi-situasi yang buruk.
  1. b.    Unsur-unsur pembentuk kepribadian
1)     Pengetahuan
Merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, dan secara nyata yang terkandung di dalam otaknya. Seluruh proses akal manusia yang sudah jadi antara lain: persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep maupun fantasi.
2)     Perasaan
Adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia, karena pengaruh pengetahuannya, dinilai sebagai keadaan positif atau negatif. Suatu perasaan yang bersifat subyektif biasanya menimbulkan kehendak, keinginan, emosi, dan dorongan naluri.
  1. c.     Tipologi kepribadian
Tipologi kepribadian seseorang dibedakan menjadi enam tipologi dan masing-masing memiliki karakter dan kedudukan yang berbeda-beda. Yaitu:
1)     Realistis
Yaitu seseorang yang menyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan,dan koordinasi.
2)     Investigatif
Seseorang yang memiliki tipe ini, menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman.
3)     Sosial
Yaitu seseorang yang menyukai kegiatan yang membantu meringankan beban orang lain.
4)     Konvensional
Yaitu tipe orang yang menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas.
5)     Enterfrising
Tipe ini menyukai kegiatan di mana selalu ada peluang untuk mempengaruhi orang lain.
6)     Artistik
Tipe ini menyukai kegiatan yang bersifat mendua, ekspresif, kreatif.

  1. 6.     Fungsi Nilai dan Norma Sosial
  1. Nilai sosial
Nilai adalah suatu ukuran atau patokan yang diyakini dan dijadikan standar pedoman. Nilai sosial berarti pedoman perilaku yang dianggap baik, pantas dan benar sebagai ukuran perilaku masyarakat.
Ciri-ciri nilai sosial:
1)     Hasil interaksi sosial antara warga masyarakat,
2)     Bukan pembawaan sejak lahir,
3)     Terbentuk melalui proses belajar,
4)     Dapat mempengaruhi perkembangan pribadi,
5)     Berhubungan satu sama lain,
6)     Bervariasi antara budaya yang satu dengan yang lain.
  1. Norma sosial
Ciri-ciri norma sosial:
1)     Umumnya tidak tertulis kecuali norma hukum,
2)     Hasil dan kesepakatan masyarakat,
3)     Warga masyarakat mentaatinya,
4)     Mengandung sanksi bagi yang melanggarnya, dan
5)     Menyebabkan terjadinya perubahan sosial sehingga norma sosial dapat berubah pula.

Norma artinya patokan atau ukuran yang memiliki sanksi-sanksi. Norma dijadikan pedoman untuk memotivasi dan menekan seseorang, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.

Jenis-jenis norma sosial:
1)     Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah norma yang bersumber dari perasaan manusia. Norma kesopanan merupakan norma yang bersumber pada akal pikiran manusia.
Norma kesopanan maupun norma kesusilaan merupakan norma yang paling dasar. Norma tersebut mengatur interaksi timbal balik antar individu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok dalam pergaulan di masyarakat.


2)     Norma adat atau kebiasaan
Yaitu suatu rangkaian aturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat yang dipergunakan secara berulang-ulang dan dibakukan sebagai pedoman adat dalam kelompok masyarakat tertentu.
3)     Norma agama
Yaitu aturan-aturan yang bersumber dan ajaran agama yang mengikat pada penganutnyayang berisi perintah-perintah maupun larangan bagi penganutnya masing-masing untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, pelanggaran norma tersebut akan dianggap sebagai perbuatan dosa
4)     Norma hukum
Merupakan suatu rangkaian aturan yang dibuat oleh lembaga berwenang untuk dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan warga negara, dan kehidupan dalam hal ini sanksi bagi yang melanggar dikenai denda, hukuman penjara, sesuai tingkatan kesalahannya.

  1. Fungsi nilai dan norma sosial
1)     Sebagai petunjuk perilaku
Nilai dan norma merupakan sesuatu yang mengandung kebaikan yang telah diyakini dan dijadikan pedoman dalam kehidupan.
2)     Sebagai pelindung pihak-pihak yang lemah
Nilai dan norma membatasi ruang gerak orang-orang yang kuat untuk melakukan perilaku sekehendaknya. Aktivitas seseorang, akan dibatasi oleh adanya nilai-nilai dan norma-norma sosial dan agama, agar tidak melanggar hak-hak orang lain terutama warga masyarakat lemah.
3)     Sebagai motivator individu untuk melakukan sesuatu
Jika seseorang berpedoman pada nilai-nilai norma-norma sosial, maka akan mendorong seseorang untuk berbuat yang terbaik dan menjauhi hal-hal yang tidak baik atau terlarang.

  1. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan nilai dan norma
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan nilai dan norma dalam masyarakat antara lain sbb:
1)     Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara pesat dan timbulnya inovasi-inovasi baru melahirkan gagasan-gagasan baru atau penemuan-penemuan baru sangat mendorong terjadinya pergeseran nilai dan norma.
2)     Pengaruh kebudayaan asing
Akibat lajunya perkembangan teknologi informasi, memungkinkan kebudayaan asing masuk ke dalam kebudayaan masyarakat dan memungkinkan terjadinya asimilasi dan akulturasi. Dengan demikian secara lambat laun niali dan norma sosial yang ada terpengaruh bergeser dan berbaur dengan nilai kebudayaan asing tersebut.
3)     Perubahan struktur pemerintahan
Perubahan struktur pemerintahan dan personilnya sangat mungkin mendorong terjadinya perubahan. Misalnya perubahan UUD, UU, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan daerah, keputusan gubernur, keputusan bupati, dsb.

Tidak ada komentar:
Write komentar